Sabtu, 12 Oktober 2013

Mobil Murah



BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Akhir-akhir ini banyak produsen mobil mengeluarkan mobil dengan harga di bawah rata-rata dengan kata lain mobil murah. Dengan di keluarkannya kebijakan mobil-mobil murah oleh para produsen mobil, ini tentu saja bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah pusat untuk mengurangi jumlah mobil yang telah beredar untuk mengantisipasi kemacetan yang semakin semeraut di jalanan Ibu Kota. Kekhawatiran ini tentu wajar, faktanya peningkatan penjualan kendaraan roda empat di Indonesia dalam beberapa tahun terakhir ini sangat luar biasa yang semakin tahun pertambahannya sangat drastis.

B.      Perumusan Masalah
-Apa penyebab permasalahan mobil murah ini?
-Dampak apa yang bisa terjadi dengan munculnya ide mobil-mobil murah yang telah dikeluarkan para produsen mobil?
-Apa Solusi untuk permasalahan mobil murah ini?

C.      Tujuan dan Manfaat Penulisan
-Tujuan
Agar kita mengerti masalah dan menemukan solusi mobil murah.
-Manfaat
Semoga pembahasan ini dapat berguna bagi kita semua

D.      Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis menggunakan metode studi dokumenter. Adapun teknik yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Studi Pustaka dan membaca beberapa artikel yang berhubungan dengan mobil murah.




 

BAB II

PEMBAHASAN


Mobil murah belakangan menjadi polemik yang hangat dibicarakan. Meski pemerintah telah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2013 untuk program mobil murah dan ramah lingkungan (LCGC/low cost green car), penolakan tetap saja terjadi dari berbagai kalangan. ubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) adalah salah seorang yang menolak kebijakan pemerintah yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. Alasannya, dengan adanya mobil murah, kemacetan di Ibu Kota akan semakin parah.
Dari berbagai pendapat telah memunculkan opini tentang dampak positif dan negatif dari dikeluarkannya kebijakan LCGC ini, antara lain :

-Dampak Positif :Kebijakan LCGC akan mendorong pertumbuhan industri automotif Tanah Air. Sampai triwulan III tahun ini industri alat angkut (automotif) telah tumbuh sebesar 7,52%. Sementara, Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyebutkan, selama kurun Januari hingga November 2012 mobil merek Jepang tetap menguasai pasar automotif Indonesia.
-Dampak Negatif :  Perlu kita perhatikan juga bahwa kebijakan mobil murah ini akan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara dengan melonjaknya penggunaan BBM bersubsidi. Tahun ini saja penggunaan BBM bersubsidi mencapai 50 juta kilo liter dari rencana 46 juta kilo liter sehingga akan menjebol APBN akibat penggunaan subsidi BBM yang tidak tepat. Bagaimanapun program mobil murah dan ramah lingkungan ini bertolak belakang dengan semangat penghematan penggunaan BBM yang selama ini digembar-gemborkan pemerintah.

Menurut para Gurbernur:
-Jokowi berpendapat, seharusnya yang digalakkan adalah transportasi massal yang aman, nyaman dan murah, bukan malah menyediakan mobil murah.
"Mobil murah itu enggak bener. Yang bener itu transportasi yang murah. Sekali lagi, mobil murah itu enggak bener, yang bener itu transportasi yang murah," kata Jokowi.
-Selain Jokowi, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga dengan tegas menolak mobil murah. Menurutnya, kebijakan mobil murah dinilai hanya akan menambah beban jalan, dan membuat kota-kota besar semakin macet.
-Begitu juga dengan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil. Politikus muda ini dengan tegas menolak program mobil murah ramah lingkungan (LCGC). Alasannya kota kembang tengah menggenjot penggunaan angkutan umum buat warganya.
"Saya tidak setuju dengan program mobil murah, yang bisa menambah banyak kendaraan dan mempersempit usaha kita mengurai kemacetan," kata Ridwan .

Penolakan dari para kepala daerah itu cukup masuk akal. Sebab, program mobil murah tersebut juga seakan bertentangan dengan 17 instruksi Wakil Presiden Boediono yang ditandatangani pada 10 September 2010 lalu. Dalam instruksi itu, terlihat jelas pada poin ke-13 disebutkan salah satu cara mengatasi kemacetan adalah dengan melakukan pembatasan kendaraan bermotor.
Pihak pemerintah pusat melalui Menteri Perindustrian MS Hidayat membantah jika mobil mobil murah akan menjadi biang kemacetan di Jakarta. Menurutnya, mobil murah dan ramah lingkungan merupakan program nasional. Artinya, akan tersebar secara nasional, tak hanya di Jakarta.


Apabila pemerintah tetap bersikukuh mengeluarkankebijakan mobil murah dan ramah lingkungan ini, ada beberapa syarat yang harus dipenuhi agar kebijakan ini tidak lantas memicu berbagai masalah baru, antara lain ;
  • Produksi mobil murah dan ramah lingkungan ini selain untuk dipasarkan di dalam negeri sebaiknya dibarengi dengan ekport baik mobil maupun spare part lainnya. 
  • Program konversi BBM ke BBG yang selama ini dikoar-koarkan pemerintah sebaiknya direalisasikan secara bertahap. 
  • Perbaikan managemen traffik serta ketegasan dalam menegakkan aturan berlalu-lintas. 
  • Percepatan penambahan dan perbaikan infrastruktur baik jalan maupun fasilitas pendukung lainnya


BAB III

PENUTUP


A.      Kesimpulan
Jadi dapat kita ambil kesimpulan bahwa sebenarnya dari kedua kubu yang mengeluarkan gagasan tentang mobil murah tidak bias disalahkan, karena mereka hanya ingin membuat Ibu Kota tampil menjadi lebih baik dari sekarang.

B.      Saran
Menurut saya,lebih baik pemerintah menyediakan fasilitas kendaraan umum yang layak dan nyaman sehingga pengguna mobil pun berkurang dan dapat berahli ke angkutan umum. Jadi kemacetan yang sangat semeraut di Ibu Kota lama-lama akan semakin kurang, dan Jakarta menjadi kota yang lebih baik lagi.

Referensi:
-          nasional.inilah.com/read/detail/.../jokowi-dan-panggung-mobil-murah
-          http://m.sindonews.com/read/2013/09/18/34/784456/mobil-mura-akan-timbulkan -masalah-baru